Monday, June 1, 2015

Laporan Kemuhammadiyahan tentang Ranting Muhammadiyah di Wilayah Semolowaru Surabaya

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang                       
Memasuki abad kedua, Muhammadiyah dihadapkan pada tugas dan tantangan baru yang makin berat, bukan hanya karena makin kompleksnya perkembangan masyarakat yang menuntut berbagai penyesuaian, namun juga kemunculan banyak organisasi Islam baru yang mengharuskan Muhammadiyah memperbarui strategi dakwah dan perjuangannya. Salah satu tantangan tersebut adalah penataan dakwah dan perjuangan di tingkat akar rumput melalui pengembangan Cabang dan Ranting. Secara hirarkhi keorganisasian, Cabang dan Ranting adalah level organisasi paling bawah, sehingga sering juga dilihat dari logika garis wewenang dimana pimpinan Cabang dan Ranting sekedar pihak yang menunggu dan menjalankan perintah pimpinan yang di atasnya. Padahal sebenarnya Cabang dan Ranting justru memainkan peran ujung tombak dalam kinerja Persyarikatan Muhammadiyah:
Pertama, Cabang dan Ranting merupakan ujung tombak dalam rekrutmen anggota dan kaderisasi.
Kedua, ujung tombak dalam menjalankan dakwah keagamaan.
Ketiga, ujung tombak dalam ukhuwah dengan organisasi Islam yang lain, maupun dalam perjumpaan dengan organisasi sosial yang lain.
Keempat, duta Persyarikatan di masyarakat. Kelima, ujung tombak dalam membela kepentingan umat.
Kondisi Aktual Cabang Dan Ranting secara kuantitas, jumlah Cabang dan terutama Ranting Muhammadiyah masih terhitung minim. Dari 5.263 jumlah kecamatan di Indonesia, baru 3.221 yang memiliki Cabang Muhammadiyah atau sekitar 61%. Sementara di tingkat Ranting kondisinya lebih parah, karena baru ada 8.107 Ranting Muhammadiyah dari 62.806 jumlah desa yang ada, atau hanya 12%. Dari angka-angka di atas tampak bahwa pengaruh dan popularitas Muhammadiyah belum tercermin dalam kuantitas organisatorisnya. Secara kualitas, meskipun jika dibanding dengan beberapa ormas Islam yang lain Muhammadiyah jauh lebih unggul, namun masih jauh dari harapan warga Muhammadiyah sendiri.
Pertama, secara organisatoris masih rapuh. Masih banyak Cabang dan Ranting yang belum memiliki kepengurusan yang lengkap, dan belum mampu menjalankan tertib organisasi, dalam hal adiministrasi, keuangan, maupun kegiatan.
Kedua, belum adanya tertib organisasi menyebabkan kepengurusan Cabang dan Ranting rentan konflik internal, terutama terkait dengan pengelolaan amal usaha.
Ketiga, lemah inisiatif, cenderung pasif dan menunggu instruksi dari atas.
Keempat, kondisi di atas diperparah oleh fakta bahwa SDM pimpinan Cabang dan Ranting masih banyak didominasi oleh kalangan usia lanjut.
Kelima, akibatnya Cabang dan Ranting Muhammadiyah cenderung monoton dalam mengadakan kegiatan, serta kurang mampu merespon perkembangan dan tuntutan lokalitas.
Keenam, kondisi di atas akhirnya membuat organisasi di tingkat Cabang dan Ranting memiliki daya saing yang rendah dibanding organisasi Islam baru yang banyak bermunculan, yang telah banyak “mengambil alih” jamaah maupun amal usaha Muhammadiyah.
Amanat Muktamar 46 Tentang Revitalisasi Cabang dan Ranting Kondisi aktual Cabang dan Ranting telah menimbulkan keprihatinan di lingkungan pimpinan dan warga Persyarikatan. Muktamar ke 45 tahun 2005 di Malang Jawa Timur menetapkan revitalisasi Cabang dan Ranting sebagai salah satu prioritas Program Konsolidasi Organisasi. Komitmen ini dilanjutkan lagi pada Muktamar ke 46 tahun 2010 di Yogyakarta, untuk melakukan pengembangan Cabang dan Ranting secara kuantitatif—terbentuknya PCM di 70% jumlah kecamatan, dan terbentuknya PRM di 40% jumlah desa; dan juga secara kualitatif dengan menghidupkan kepengurusan Cabang dan Ranting yang mati, serta mengaktifkan Cabang dan Ranting yang belum aktif. Untuk tujuan di atas, Muktamar ke 46 mengamanatkan pembentukan Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR). Sebenarnya tugas pembinaan Cabang dan Ranting adalah tugas yang melekat pada fungsi Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah. Namun karena sedemikian urgennya pembinaan Cabang dan Ranting maka dibentuklah sebuah lembaga khusus untuk itu. SK PP No. 170/2010 tentang Nomenklatur Unsur Pembantu Pimpinan bahkan mewajibkan dibentuknya LPCR di tingkat Wilayah dan Daerah.
1.2    Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimanakah identitas ranting Muhammadiyah?
1.2.2. Bagaimanakah Sejarah Ranting Muhammadiyah Di Semolowaru?
1.2.3. Bagaimanakah Susunan Persolia Pengurus Ranting Muhammadiyah Semolowaru Dalam Masa Jabatan 20111-2015?
1.2.4. Apa sajakah amal usaha ranting Muhammadiyah Semolowaru?
1.3. Tujuan
    1.3.1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami Ranting Muhammadiyah Di Semolowaru.
1.3.2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui identitas ranting Muhammadiyah
Untuk mengetahui Sejarah Ranting Muhammadiyah Di Semolowaru
Untuk mengetahui Susunan Persolia Pengurus Ranting Muhammadiyah Semolowaru Dalam Masa Jabatan 20111-2015
Untuk mengetahui amal usaha ranting Muhammadiyah Semolowaru
1.4    Manfaat
Dapat digunakan untuk menambah ilmu pengeahuan secara langsung tentang Ranting Muhammadiyah Di Semolowaru.


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Identitas Ranting Muhammadiyah
IDENTITAS RANTING MUHAMMADIYAH
Nama Ranting     : PRM Ranting Semolowaru
Nomor Pendirian     : Mm//155/I/1990, Tanggal 12 Januari 1410 H atau 8 Januari 1990
Nomor SK Pimpinan Periode 2010/2015    : 013/KEP/IV.14/2011, Tanggal 12 Juni 2011
Alamat Sekretaris    : Jl. Semolowaru Utara I/117
Kecamatan    :Sukolilo
Kota        : Surabaya
Propinsi        : Jawa Timur
Di Cabang        : Sukolilo
Tahun Berdiri Ranting: 1990
Visi Ranting        : “Berjuang Untuk Kebaikan, Kebahagiaan dan Kesejahteraan Manusia Atau Masyarakat”.
Misi Ranting        : “Mewujudkan Masyarakat Islam Yang Sebenar-benarnya”.

2.2.Sejarah Ranting Muhammadiyah Di Semolowaru
SEJARAH RANTING MUHAMMADIYAH DI SEMOLOWARU
Terbentuknya kepengurusan ranting Muhammadiyah Semolowaru di Surabaya, 9 Sya’ban 1408 H atau pada tanggal 29 Maret 1988 M, dengan melaporkan keberadaan Muhammadiyah di Semolowaru kepada Lurah dan Kecamatan oleh Organisasi yang berada dalam tingkat Ranting, sesuai Pasal 9. Hal tersebut untuk memenuhi dan mentaati Peraturan Pemerintah Dalam Negeri No.5 tahun 1986, BAB II, dari pasal 5 sampai dengan pasal 9. Mengenai laporan keberadaan Organisasi kepada Pemerintah dengan selambat-lambatnya tanggal 17 Juni 1987. Dengan persyaratan yang termuat pada Pasal 11. Oleh karena itu, oleh Pimpinsn Cabang Muhammadiyah Sukolilo, memberikan instruksi langsung secara lisan kepada warga Muhammadiyah yang berada di Semolowaru untuk segeran melaksanakan Peraturan Pemerintah Dalam Negeri tersebut. Maka dengan demikian, Alhamdulillah pada tanggal 10 April 1987, pengurus berhasil menyusun laporan tentang keberadaan Muhammadiyah dan Ortumnya. Yang sebelumnya pengurus telah mengadakan pendekatan-pendekatan dan pertemuan untuk musyawarah dengan warga yang ada di Semolowaru. Dengan demikian, maka terbentuklah susunan-susunan Pengurus untuk periode 1985-1990, sebagai berikut:
Muhammadiyah:
Ketua        : Abdul Syukur – Semolowaru Tengah I/71.
Wakil Ketua    : Zaki Mubarak- Semolo Blok M/17.
Sekretaris    : I. Hasrudin – Semolowaru Utara I/112 B.
Sekretaris    : II. Soedjarto SP.Semolowaru utara I/119.
Bendahara    : I. Sujatno – Semolowaru Utara VII/3.
Bendahara    : II. Ali Wardana – Semolowaru Utara I/80.
Anggota    : R.Asbari Semolowaru Utara IV/7.
          Much. Ichwandi – Semolowaru Utara I/117.
          Chesin Abdurrachman-Semolo Tengah XII/9.
Aisyiyah:
Ketua        : NY.Chairil Bariyah- Semolo Elok M/17.
Wakil Ketua I    : NY. Ruchyati Sukemi – Semolo Selatan.
Wakil Ketua II    : NY. Jaronah – Semolowaru Utara I/80.
Sekretaris I    : NY. Chusnul Chatimah- Semolowaru Tengah XII/9.
Sekretaris II    : NY. Suparti – Semolowaru Utara IV.
Bendahara I    : NY. Ari Susilo – Semolowaru Tengah.
Bendahara II    : NY. Hajja Musyiah – Semolowaru 100 (TK.ABA)
Anggota    : Ny.Siti Romlah.
              NY. Sri Rahayu – Semolowaru Utara I/117.
              NY.Hajja Sukarseh-Semolowaru Utara I/119.
              NY.Partini- Semolowaru Utara IV.
Pemuda:
Ketua        : Abdurrachan – Semolowaru Selatan (Diponggo).
Wakil Ketua    : Sani – Semolowaru Utara IV/17.
Sekretaris I    : Jahidin
Sekretaris II    : Fuad Brotoseno – Semolowaru Selatan (Diponggo).
Bendahara I    : Jai’s – (Amin Jai’s).
Bendahara II    : Helmi Arifin.
Anggota    : Subagio.
                    Jahidin.
                    Fuad Brotoseno.

2.3. Susunan Persolia Pengurus Ranting Muhammadiyah Semolowaru Masa Jabatan 2011-2015

Lampiran Surat Keputusan    :
Nomor : 001/KEP/V.A/D/2011 ; Tanggal ; 12 Rajab 1432 H/14 Juni 2011 M

SUSUNAN PERSONALIA
PENGURUS RANTING MUHAMMADIYAH SEMOLOWARU
MASA JABATAN 2011-2015

Ketua            : H.Andi Hasruddin
Wakil Ketua        : Drs. M. Adnan
Sekretaris        : Drs.H.Bambang Suprijadi, Msi
Wakil Sekretaris    : H.Wadirin
Bendahara        : H.Sudarmadji
Anggota        : Hasan Yusuf

Bagian-bagian:
Bagian Tabliq
Ketua        : Drs. Ali Imron
Sekretaris    : Agung Prasetya
Anggota    : Agus
Bagian Pendidikan
Ketua        : Drs.H.Gunawan Sriadi, MM
Sekretaris    : Samidjo
Anggota    : Achmad Dachlan
Bagian Pembinaan Kesejahteraan Umat
Ketua        : Mariadi
Sekretaris    : H.Bejo Utomo
Anggota    : Nursan
Bagian Waqaf dan Kehartabendaan
Ketua        : Hasan Yusuf
Sekretaris    : Sudardi
Anggota    : Darmanto
Bagian Pembinaan Kader
Ketua        : Sani
Sekretaris    : Kurnia R
Anggota    : 1. Zulfikri
  2. Arief Rachman

Surabaya, 12 Rajab 1432 H
14 Juni 2011 M

Pimpinan Ranting Muhammadyiyah
Semolowaru

    Ketua,                                     Sekretaris,


H. Andi Hasruddin               Drs.H.Bambang Suprijadi, MSi            
 NBM. 1086 029                    NBM. 612 482        



 2.4. Amal Usaha Ranting Muhammadiyah Semolowaru
Amal usaha yang dimiliki Ranting Muhammadiyah Semolowaru di Surabaya yaitu:
  1. Mempunyai masjid yang bernama Masjid Umar Bin Al-Khath-Thab
  2. Mempunyai TK Aisyiyah Bustanul Athfal di sebelah masjid Umar Bin Al-Khath-Thab
  3. Mempunyai tanah kosong yang terletak di depan masjid Umar Bin Al-Khath-Thab
BAB 3
PENUTUP

3.1. Simpulan
Terbentuknya kepengurusan ranting Muhammadiyah Semolowaru di Surabaya, 9 Sya’ban 1408 H atau pada tanggal 29 Maret 1988 M. Dan pada masa jabatan tahun 2011-2015 dan susunan personalia pengurus ranting muhammadiyah semolowaru,yaitu:
Ketua        : H.Andi Hasruddin
Wakil Ketua    : Drs. M. Adnan
Sekretaris        : Drs.H.Bambang Suprijadi, Msi
Wakil Sekretaris    : H.Wadirin
Bendahara    : H.Sudarmadji
Anggota        : Hasan Yusuf
3.2. Saran   
Semoga Ranting Muhammadiyah di Semolowaru tetap menjalankan programnya yang sudah jalankan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA    
Pimpinan Ranting Muhammadiyah Semolowaru.2013. Laporan Admistrasi Ranting Muhammadiyah Semolowaru Kota Surabaya
http://lpcr.muhammadiyah.or.id/content-3-sdet-sejarah.html

       



0 comments:

Post a Comment